Sistem mina padi merupakan cara pemeliharaan ikan di sela-sela tanaman padi. Jenis ikan yang dapat dipelihara pada sistem tersebut adalah ikan mas, nila, mujair, karper, tawes dan lain-lain.
Ikan Nila merupakan jenis ikan yang paling baik dipelihara di sawah, karena ikan tersebut dapat tumbuh dengan baik meskipun di air yang dangkal, serta lebih tahan terhadap matahari.
Agar pertumbuhan tanaman padi tidak terganggu, pemeliharaan ikan di sawah harus disesuaikan dengan sistem pengairan yang ada, sehingga produksi padi tidak terganggu. Sawah yang sesuai untuk mina padi adalah sawah yang berpengairan teknis maupun setengah teknis.
Usaha mina padi selain merupakan usaha yang menguntungkan, juga dapat meningkatkan pendapatan petani, serta membantu program pemerintah dalam usaha memenuhi gizi keluarga.
Selain itu, keuntungan yang didapat pada sistem mina padi ini di antaranya:
Budi daya mina padi tidak terlalu berbeda dengan budi daya padi sawah biasa. Mulai dari penyemaian bibit hingga panen, semuanya relatif sama. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, berikut beberapa di antaranya:
Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan tujuan untuk menambah kesuburan tanah dan menumbuhkan plankton-plankton sebagai pakan alami ikan.
Pemilihan Varietas Padi dan Bibit Ikan
Varietas padi yang cocok untuk sistem mina padi adalah yang mempunyai karakteristik sebagai berikut:
Berdasarkan kreteria di atas maka petani banyak menjatuhkan pilihan pada varietas padi Ciherang. Jumlah benih padi yang diperlukan kurang lebih 25 kg/ha. Bibit padi dapat ditanam setelah ditumbuhkan terlebih dahulu selama 15-21 hari. Sistem tanam yang sering digunakan dalam mina padi Jajar Legowo 2:1 atau 4:1.
Adapun kriteria benih ikan yang cocok untuk mina padi yaitu:
Jenis ikan yang bisa dipilih sesuai kriteria di atas yaitu ikan nila (ukuran 5-8 cm).
Penebaran Benih Ikan
Waktu yang tepat untuk menebar benih ikan yaitu di saat tanaman padi berumur 30 HST (Hari Setelah Tanam) yaitu setelah penyiangan pertama dan pemupukan dasar. Penebaran dapat dilakukan pada sore atau pagi hari.
Ini bertujuan untuk menghindari obat-obatan atau pupuk. Jumlah benih ikan tebar padat dengan ukuran 5-8 cm kurang lebih berjumlah 1000-2000 ekor/hektar.
Pengaturan air setelah penebaran benih ikan dengan ketinggian mengikuti pertumbuhan tanaman. Pada pintu pemasukan dan pengeluaran air dipasang saringan dari kawat atau anyaman bambu untuk mencegah keluarnya ikan yang dipelihara dan mencegah ikan liar masuk ke dalam petakan sawah.
Pada pintu pengeluaran air perlu diatur sedemikian rupa, untuk menahan air sesuai dengan kebutuhan dan membuang air yang berlebihan pada saat terjadi hujan.
Pemeliharaan Ikan
Pemberian pakan ikan dapat diberikan setelah 3 hari benih ikan ditebar di sawah. Jenis pakan dipilih adalah pakan apung dengan kadar protein 28-32%. Pemberian pakan dihentikan setelah ikan berkurang nafsu makannya. Periode pemberian pakan sebaiknya dilakukan 2 kali sehari pada waktu pagi dan sore hari.
Untuk memelihara kesuburan padi maka dapat diberikan pupuk kandang setelah ikan berumur 2-3 minggu, dengan cara ditebar. Dosis yang digunakan kurang lebih 0,25 kg/m2.
Pemanenan
Saat panen yang paling tepat adalah ketika 90% gabah menguning. Panen ikan dilakukan 10 hari sebelum panen padi dengan cara mengeringkan petakan sawah. Setelah air surut maka ikan akan terkumpul pada kamalir/parit.
Ikan yang ada dalam kamalir kemudian digiring menuju ke bak penampungan, selanjutnya ikan ditangkap dengan menggunakan scoop-net. Ikan-ikan yang tertangkap kemudian ditampung di tempat penampugan yang berisi air bersih.
http://8villages.com/full/petani/article/id/59ddef4b2bad4c570ecacaf8