Tanah longsor biasanya terjadi di wilayah yanag terdapat banyak lereng dengan kemiringan di atas 45 derajat, meskipun tak tertutup kemungkinan juga bisa terjadi pada tanah datar namun peluangnya lebih kecil. Untuk itulah menjelang puncak musim hujan, pemerintah sudah menyiapkan pusat siaga bencana di banyak tempat langganan longsor. Masyarakat pun sudah berulang kali diminta untuk mewaspadai dan mempelajari tanda akan terjadinya tanah lonsor.
Pengertian Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan perpindahan tanah yang di dalamnya terdapat batu dan material organik maupun anorganik secara tiba tiba dan bergerak kebawah sehingga meninggalkan lereng. Proses terjadinya tanah longsor dikarenakan terganggunya keseimbangan sehingga tanah menjadi labil dan mudah untuk bergeser yang disebabkan oleh adanya air yang masuk kedalam lapisan atmosfer bagian tanah kedap air yang berperan sebagai area gelincir.
Jika air sudah bisa masuk kedalam area gelincir pada lapisan tanah dalam maka pembatas antara tanah bagian atas dan bagian tanah kedap air menjadi goyah dan struktur atas tanah dengan mudahnya bergeser, terlebih jika diatas tanah tersebut sudah banyak berdiri bangunan yang memberikan beban kepada tanah.
Bagaimana cara menghindari tanah longsor ?
Untuk menghindari dari tanah longsor, kita wajib mengetahui cara dan upaya yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya tanah longsor. Memang kita sebagai manusia tidak bisa menghentikan terjadinya bencana secara 100 persen, namun setidaknya dengan melakukan upaya preventif sejak dini akan mengurangi resiko dan dampak yang akan ditimbulkan.
Berikut adalah cara atau upaya yang bisa kita lakukan dengan berbagai cara mencegah tanah longsor :
1. Jangan Membuat Kolam Atau Sawah Di Atas Lereng
Ketika kita akan membuat kolam atau sawah diatas lereng sangat diupayakan untuk tidak membuatnya karena akan semakin meningkatkan peluang terjadinya longsor. Dengan adanya tebing curam terlebih pada lahan gundul sementara itu diatasnya juga ada kolam dan sawah yang dipenuhi air tentu membuat daya hidrostatika semakin kuat menekan permukaan tanah sehingga tanah rentan untuk tergeser merubah dan mengakibatkan terjadinya longsor.
Keadaan gawat akan terjadi jika semua air sawah atau kolam tiba tiba menghilang karena habis terserap ke dalam tanah. Hal itulah yang sering terjadi sesaat sebelum terjadinya bencana.
2. Tidak Mendirikan Rumah Di Bawah Tebing
Untuk masalah pembuatan rumah carilah lokasi yang masih terbilang aman ketika hendak membangun sebuah rumah. Jika lokasi sekitar memang berbukit, pilihlah lokasi yang kiranya aman dari jangkauan luruhan tanah jika terjadi longsor.
Usahakan lokasi bangunan sejauh mungkin dari kaki tebing, contoh jika tinggi suatu tebing 100 meter maka usahakan lokasi rumah atau angunan berjarak minimal 250 meter dari kaki lereng. Sehingga apabila terjadi tanah longsor tidak akan mencapai bangunan tersebut.
3. Jangan Menebang Pohon Di Sekitar Lereng
Jika kit akan menebang pohon disekitar lereng tentunya tidak patut jika melakukan penebangan pohon yang berada di area lereng atau tebing. Banyak yang tidak mengetahui bahwa semakin banyaknya pohon maka semakin kuat dan stabil suatu tanah, karena akar-akar dari pohon-pohon tersebut menyebar dan saling bersinggungan sehingga bisa membantu tanah tidak mudah longsor karena akan menjadi penahan tanah.
4. Jangan Memotong Tebing Secara Tegak Lurus
Ketika ingin mengali tanah dalam jumlah besar untuk keperluan tambang atau lainnya maka sebaiknya jangan langsung memotong badan lereng secara tegak karena akan mengurangi daya penahan tanah terhadap tanah yang berada di atasnya. Karena walaupun di atas lereng masih dipenuhi oleh pohon namun jika badan tebing sudah terpotong secara dalam justru tanah di bagian bawah yang akan kehilangan penopang sehingga akan mudah menimbukkan terjadinya penyebab tanah longsor.
5. Tidak Mendirikan Bangunan Di Sekitar Sungai
Semakin tinggi jarak antara bibir tebing terhadap sungai maka akan semakin besar peluang terjadinya longsor. Terjadinya erosi tanah tidak langsung namun tanah yang terus tergerus oleh erosi tanah akan menyebabkan semakin habisnya tanah ada di sekitar sungai. Dan jika saat proses terjadinya hujan pada musim hujan dimana aliran sungai sangat deras dan volumenya besar maka dengan mudah terjadinya erosi.
6. Membuat Terasering
Jika suatu lahan miring terpaksa digunakan untuk membuat sawah atau ladang maka sebaiknya buatlah sistem bertingkat sehingga akan memperlambat run off (aliran permukaan) ketika hujan. Jangan lupa atur drainase supaya tidak ada air yang tergenang di lereng. Dengan demikian semakin jauh potensi terjadinya tanah longsor.
7. Lakukan Upaya Preventif
Dengan cara mengecek apakah terdapat retakan pada tanah, jika ditemukan maka segera tutup celah retakan itu dengan tanah lempung supaya tidak banyak air masuk kedalam celah retakan tersebut. Selain itu dengan menjaga kelestarian vegetasi di sekitar tebing juga menjadi salah satu upaya pencegahan yang terbukti efektif.
8. Memberikan penyuluhan kepada Masyarakat
Terkait tanah longsor dan bahaya yang mengikutinya. Seringkali penyebab rusaknya kawasan hutan sekitar lerang karena dilakukannya penebangan pohon oleh masyarakat sekitar yang memang belum memiliki kesadaran dan pengetahuan mengenai dampak negatif yang akan terjadi. Dengan memberikan penyuluhan akan membuka wawasan dan kesadaran dari masyarakat untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat memicu terjadinya bencana.
9. Harus Ada Intervensi Dari Pemerintah
Upaya penyuluhan kepada masyarakat sekitar akan semakin tepat sasaran ketika dibuat peraturan tegas terkait pelanggaran aturan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, harus ada upaya campur tangan dari pemerintah atau pihak berwenang untuk membuat aturan dan sanksi yang tegas untuk setiap pelanggaran. Dengan demikian akan menekan resiko terjadinya kerusakan hutan di (area lereng.
(sumber: ilmugeografi.com)