Jelajah
IMG-LOGO

Dampak Positif dan Dampak Negatif Era Globalisasi

Create By 21 February 2018 14 Views

Dampak Positif dan Dampak Negatif Era Globalisasi

Globalisasi menarik negara-negara ke dalam dunia yang kompetitif. Sebuah perjalanan menuju kolaborasi baru dan kesatuan, telah mengubah dunia menjadi desa global. Jarak dan isolasi telah berkurang. 

Globalisasi mengintegrasikan perdagangan, teknologi, investasi, dan faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal. Semua jenis barang mulai dari Coca-Cola, Sprite, kemeja Louis Philippe, tas Marie Claire, kacamata polisi, sampai sepatu Adidas dan Nike semuanya tersedia di setiap pasar global, yang disebabkan oleh globalisasi. 

Globalisasi merupakan subjek yang biasa diperdebatkan. Sebagian orang berpendapat bahwa globalisasi memiliki banyak efek buruk pada masyarakat, terdapat orang lain yang merasa justru sebaliknya. Beberapa berpendapat bahwa globalisasi telah membuat hidup sangat mudah dan nyaman. 

Tentunya globalisasi memiliki dampak yang positif serta dampak yang negatif. Untuk mendapat gambaran yang lebih baik, mari kita lihat beberapa keuntungan dan kerugian dari globalisasi. 

 

Dampak Positif Globalisasi

 

  • Pekerjaan 
    Pekerjaan dianggap sebagai salah satu keuntungan yang paling penting, globalisasi telah menghadirkan banyak peluang kerja. Perusahaan-perusahaan masuk kedalam negara-negara berkembang untuk memperoleh tenaga kerja. Hal ini jelas memperluas lapangan pekerjaan dan meningkatkan penghasilan untuk penduduk dalam negara tuan rumah. Migrasi yang telah menjadi lebih mudah juga menyebabkan peluang pekerjaan yang lebih baik.

 

  • Pendidikan 
    Dampak positif yang sangat penting yang telah membantu penduduk adalah penyebaran pendidikan. Dengan berbagai lembaga pendidikan di seluruh dunia, yang bisa bergerak keluar dari negara asal untuk peluang yang lebih baik di tempat lain. Berintegrasi dengan budaya-budaya yang berbeda, bertemu dan belajar dari berbagai orang melalui media pendidikan semua dapat terjadi karena globalisasi. Negara-negara berkembang adalah negara yang paling diuntungkan.

 

  • Kualitas Produk 
    Perdagangan internasional telah melahirkan persaingan yang ketat di pasar. Sebuah komoditas tertentu mungkin memiliki ratusan pilihan dengan harga yang berbeda-beda. Kualitas produk harus ditingkatkan agar tidak kehilangan pelanggan. Sekarang pelanggan dapat berkompromi dengan kisaran harga tapi tidak dengan kualitas produk. Kualitas rendah dapat mempengaruhi kepuasan konsumen.

 

  • Harga lebih murah 
    Globalisasi telah membawa persaingan sengit di pasar. Karena banyak produk-produk yang dapat dipilih konsumen, produsen hanya dapat bertahan ketika harga produk kompetitif. Ada kemungkinan bahwa setiap pelanggan dapat beralih ke produsen lain jika harga produk dibanderol terlalu tinggi. Oleh karena itu, konsumen diuntungkan dengan mendapatkan harga yang lebih terjangkau.

 

  • Bebasnya Arus Modal 
    Modal atau kapital merupakan tulang punggung setiap perekonomian, serta merupakan unsur yang sangat penting agar perekonomian berfungsi dengan benar. Sekarang mentransfer uang melalui bank dapat dilakukan hanya dengan mengklik sebuah tombol, yang dapat dilakukan karena adanya transfer elektronik, yang telah membuat hidup sangat nyaman. Banyak perusahaan besar yang berinvestasi di negara-negara berkembang dengan mendirikan unit industri di luar negara asal mereka. Hal ini menyebabkan investasi asing langsung (Foreign Direct Investment), yang membantu dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negara tuan rumah.

 

  • Komunikasi 
    Teknologi informasi telah memainkan peran penting dalam membawa negara-negara menjadi lebih dekat dalam hal komunikasi. Setiap informasi dapat dengan mudah diakses dari sudut dunia manapun. Sirkulasi informasi tidak lagi hal yang sulit, serta bisa terjadi dalam hitungan detik saja. Internet telah secara signifikan mempengaruhi perekonomian global, memberikan akses langsung ke berbagai informasi dan produk.

 

  • Transportasi 
    Dianggap sebagai roda setiap organisasi bisnis, konektivitas ke berbagai belahan dunia tidak lagi merupakan masalah serius. Sekarang ada berbagai jenis transportasi yang tersedia, seseorang dapat dengan mudah memberikan produk kepada pelanggan yang terletak di belahan dunia manapun. Selain itu, fasilitas infrastruktur lain seperti distribusi, rantai pasokan(supply chain), dan logistik telah menjadi sangat cepat dan efisien.

 

  • Perdagangan Internasional 
    Transaksi dalam perdagangan internasional bukan hanya mencakup pembelian dan penjualan komoditas. Sekarang perdagangan internasional telah memperluas cakrawala dengan bantuan proses bisnis outsourcing. Kadang-kadang untuk berkonsentrasi pada segmen usaha tertentu, outsourcing layanan tertentu perlu dilakukan. Beberapa negara mempraktekan perdagangan bebas dengan pembatasan minimal pada kebijakan EXIM (ekspor-impor). Hal ini telah terbukti bermanfaat bagi bisnis.

 

  • Kenaikan PDB 
    Produk Domestik Bruto, umumnya dikenal sebagai PDB, adalah nilai uang dari barang dan jasa yang diproduksi dalam wilayah domestik suatu negara selama satu tahun. Seiring meluasnya pasar, ruang lingkup dan permintaan untuk suatu produk telah meningkat. Produsen menyesuaikan produk dan jasa sesuai dengan persyaratan dari perekonomian berbagai negara sehingga dapat memasuki pasar baru. Dengan demikian, hasil akhir dalam hal keuntungan finansial adalah meningkatnya PDB negara. Jika statistik dapat digunakan sebagai indikasi, PDB negara-negara berkembang telah meningkat dua kali lipat dari sebelumnya.

 

Dampak Negatif Globalisasi

 

  • Masalah Kesehatan 
    Globalisasi telah meningkatkan risiko kesehatan, serta memberikan ancaman dan tantangan baru terhadap epidemi. Salah satu contohnya adalah HIV/AIDS. Asal-usulnya adalah padang gurun Afrika, virus tersebut telah menyebar seperti api di seluruh dunia dalam waktu yang sangat singkat. Makanan juga diangkut ke berbagai negara, dan ini adalah masalah yang menjadi perhatian, terutama untuk makanan yang dapat menjadi busuk. Regulasi keamanan dan standar persiapan makanan berbeda di setiap negara, yang dapat menimbulkan risiko besar untuk potensi membahayakan kesehatan.

 

  • Kehilangan Budaya 
    Secara konvensional, orang dari suatu negara tertentu mengikuti budaya dan tradisi dari zaman dahulu. Dengan sejumlah besar orang bergerak masuk dan keluar dari suatu negara, budaya lama yang sudah ada dapat berubah. Orang mungkin beradaptasi dengan budaya negara yang ditinggali. Mereka cenderung mengikuti budaya asing, dan melupakan budaya lama mereka sendiri. Hal ini dapat menimbulkan konflik budaya.

 

  • Distribusi Kekayaan yang Tidak Merata 
    Dikatakan bahwa orang kaya semakin kaya sementara yang miskin semakin miskin. Globalisasi tidak mampu mengurangi kemiskinan. Sebaliknya globalisasi telah menyebabkan akumulasi kekayaan dan kekuasaan di tangan beberapa negara maju. Oleh karena itu kesenjangan antara elit dan miskin tampaknya menjadi jalan tidak berujung, yang akhirnya menimbulkan ketimpangan ekonomi.

 

  • Degradasi Lingkungan 
    Revolusi industri telah mengubah pandangan ekonomi. Industri mengambil sumber daya alam dengan pertambangan, pengeboran, dll; yang membebani dan merusak lingkungan. Sumber daya alam terus menipis dan berada di ambang kepunahan. Deforestasi atau penggundulan hutan dipraktekkan karena tidak tersedianya lahan, sehingga secara drastis mengurangi wilayah hutan. Ini menciptakan ketidakseimbangan dalam lingkungan yang mengarah ke perubahan iklim dan terjadinya bencana alam.

 

  • Disparitas 
    Meskipun globalisasi telah membuka jalan baru seperti lapangan pekerjaan dan pasar yang lebih luas, masih ada perbedaan/disparitas dalam perkembangan ekonomi. Pengangguran struktural diakibatkan oleh perbedaan/disparitas yang terjadi. Negara-negara maju memindahkan pabrik-pabrik mereka ke luar negeri di mana tenaga kerja murah tersedia. Negara tuan rumah menghasilkan pendapatan lebih sedikit, dan bagian terbesar dari keuntungan jatuh ke tangan perusahaan asing. Mereka membuat keuntungan besar sehingga menciptakan kesenjangan pendapatan yang besar antara negara maju dan negara berkembang.

 

  • Kompetisi Sengit 
    Membuka pintu perdagangan internasional telah melahirkan persaingan yang ketat. Ini telah mempengaruhi pasar lokal secara dramatis. Akhir-akhir ini standar hidup telah meningkat. Orang-orang siap untuk mengeluarkan uang tambahan untuk produk yang mungkin tersedia pada harga yang lebih rendah. Hal ini karena teknik pemasaran modern seperti iklan dan branding. Sebagai akibatnya para pemain lokal mengalami kerugian besar karena mereka tidak memiliki potensi untuk mengiklankan atau mengekspor produk mereka dalam skala besar. Oleh karena itu pasar domestik menyusut.

 

  • Konflik 
    Setiap perekonomian ingin berada di posisi teratas dan menjadi pemimpin. Negara-negara maju berlomba-lomba untuk menjadi penguasa tertinggi. Ini telah menimbulkan terorisme dan bentuk-bentuk kekerasan lainnya. Tindakan seperti itu tidak hanya menyebabkan korban jiwa, tetapi juga kerugian ekonomi yang besar.

 

  • Monopoli 
    Monopoli adalah situasi dimana hanya ada satu penjual memiliki suara dalam sebuah produk atau produk tertentu. Ada kemungkinan bahwa ketika suatu produk telah menjadi pemimpin di bidangnya, perusahaan dapat mulai mengeksploitasi konsumen. Karena tidak adanya pesaing, pemimpin mengambil keuntungan penuh dari penjualan produk, yang kemudian dapat menyebabkan praktek-praktek ilegal dan tidak etis. Monopoli adalah bencana karena memperlebar kesenjangan antara negara maju dan berkembang.

 

 

IMG
IMG
IMG